BATULICIN – Jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Tanah Bumbu, dr HM Zairullah Azhar mulai membangun tradisi baru dengan membiasakan anak-anak Tanah Bumbu membasuh kaki orang tua.
Ia menitipkan pesan kepada semua pihak agar bersungguh-sungguh membentuk kapasitas dan kualitas generasi muda.
“Sebelum berakhir masa jabatan, saya selaku Bupati Tanbu pada tahun 2024 nanti. Saya ingin menitipkan pesan agar kita bentuk generasi muda yang berkualitas,” ujarnya, beberapa waktu lalu di Batulicin.
Tradisi membasuh kaki orang tua, agar putra-putri di Bumi Bersujud menjadi anak yang berbakti, mengabdi, dan taat, khususnya kepada Ibu.
“Saya ingin tradisi ini dibangun di setiap Desa. Setiap bulan dilaksanakan oleh anak-anak,” sebut Zairullah.
Dalam tradisi ini anak-anak, sebutnya, mempersilahkan Ibunya duduk di kursi. Lantas siapkan baskom, isi air. Lalu mencuci kaki ibunya sampai bersih. Dalam cucian terakhir, minta izin kepada ibunya, untuk minum airnya.
Zairullah optimis, dengan melaksanakan tradisi membasuh kaki ibu tersebut pasti akan terjadi perubahan yang luar biasa dalam hidup.
Ini adalah pengalaman yang membuat dirinya punya tanggung jawab sebagai pemimpin, agar anak cucu Bumi Bersujud dimasa depan menjadi orang sukses dan hebat.
“Mudah-mudahan tradisi mencuci kaki orang tua (Ibu) ini bisa di terima. Saya juga mohon doa dari ulama dan mohon maaf dengan langkah yang dilakukan ini. Semua ini karena keikhlasan dan ketulusan sebagai pemimpin untuk kepentingan anak-anak dimasa akan datang,” tukasnya Bupati.
Launching Perdana Tradisi Anak Cuci Kaki Ibu
Setelah melalui serangkaian diskusi dan kajian, program membasuh dan meminum air hasil cucian kaki ibu bagi anak-anak Tanah Bumbu diluncurkan serentak semenjak Kamis (14/3/2024) senja.
Peluncur perdana dilakukan Bupati Tanah Bumbu dr HM Zairullah Azhar di halaman Mesjid Darussa’adah Desa Makmur Mulia, Kecamatan Satui usai berbuka puasa.
Prosesi dari tradisi ini juga berlangsung di sejumlah desa di wilayah lainnya di Kabupaten Tanah Bumbu. Dilaksanakan secara serentak dan bersamaan.
Untuk di Mesjid Darussa’adah Desa Makmur Mulia, tampak belasan bocah-bocah lelaki dan perempuan penuh tampak ikhlas membasuh kaki ibu-ibu mereka dengan air.
Terlihat wajah-wajah haru orang-orang yang melahirkan mereka yang terisak tangis mendapatkan perlakuan istimewa putra-putri mereka.
Bahkan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar didampingi sejumlah Kepala SKPD dilingkup pemerintah kabupaten setempat turut terharu menyaksikan tanda bakti anak-anak ini.
Terlebih saat bocah-bocah tersebut memungut air suci bekas basuhan di kaki ibu mereka di dalam baskom dimasukkan ke gelas untuk diminum.
Suasana haru semakin menjadi, ketika mereka meminum air basuhan kaki ibunya. Kemudian mereka menciumi telapak kaki ibunya.
Menurut Zairullah Azhar, tradisi ini bertujuan agar putra-putri di Bumi Bersujud menjadi anak yang berbakti, mengabdi dan taat kepada orangtuanya, khususnya ibunya.
“Kelak tradisi ini dibangun di setiap desa, satu bulan sekali dilaksanakan oleh anak-anak,” ungkapnya.
Namun demikian ia menyadari program ini pasti akan mendapatkan pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat.
“Pasti ada yang setuju dan tidak. Pro kontra itu lumrah. Tapi saya akan menerimanya secara ikhlas,” ucapnya.
Tradisi ini sendiri diklaim Zairullah sebagai pengalaman yang membuatnya punya tanggung jawab sebagai pemimpin. “Agar anak cucu kita pada masa mendatang menjadi orang sukses dan hebat,” tandasnya.
Sementara seorang ulama Tanah Bumbu, Ustadz Hidayatullah merespon positif tradisi membasuh dan meminum air hasil cucian kaki ibu bagi anak-anak Tanah Bumbu ini.
“Program ini sudah sesuai dengan syariat agama,” tegasnya.
Karena itulah, ia mendukung dan mengapresiasi program ini jika benar-benar diwujudkan.
Suasana Haru Warnai Gerakan Cuci Kaki Ibu
Gema tradisi membasuh kaki ibu terus digalakkan. Nyaris selama ramadhan kegiatan dilangsungkan. Terutama daerah yang menjadi sasaran lokasi safari ramadan Bupati Tanah Bumbu.
Tak terkecuali di Desa Pematang Ulin, Kecamatan Karang Bintang. Isak tangis warnai gerakan cuci kaki ibu Kabupaten Tanah Bumbu, belum lama ini. Suasana haru itu disaksikan langsung Bupati Zairullah Azhar.
Bahkan di desa ini, seorang perempuan bernama Marsya Paradilla Maghfiroh terlihat menangis haru begitu memulai prosesi membasuh kaki ibunya, Suwarti. Tangisan putrinya membuat ibunya juga terbawa suasana. Ia turut menangis.
Teranyar, suasana haru juga menyelimuti anak-anak Desa Indraloka Jaya, Kecamatan Kuranji, Selasa (19/3/2024) kemarin.
Bulir-bulir air mata menetes jatuh ke pipi, begitu program membasuh kaki ibu digelar di desa itu. Tepatnya di Masjid Darul Mu’minin, lokasi yang disasar safari ramadhan Zairullah.
Tampak tradisi menarik perhatian warga setempat yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan ceramah agama oleh Ustaz Khairuddin.
Bupati Zairullah Azhar kembali menegaskan, program ini sebagai wujud ungkapan terima kasih anak-anak kepada orangtuanya. Simbol bakti mereka kepada orang tuanya agar meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
“Semoga anak-anak ibu yang mencuci kakinya kelak bisa menjadi orang-orang hebat, dan sukses berkat doa ibunya,” pungkas Zairullah.
Digalakkannya tradisi membasuh kaki ibu ini sendiri tak bisa dipisahkan dengan program Zairullah sebelumnya. Yakni Satu Desa Satu Mesjid (SDSM) yang lebih dulu telah populer dan mampu menjadi daya tarik.
Tujuannya sama, upaya pemerintah daerah melahirkan generasi muda cerdas berkarakter Akhlaqul Karimah. Mengingat mereka adalah aset bangsa yang akan menjadi penerus pemimpin masa depan. (ril)